Metafora Post Modernisme:

Kali sa-juta bagai ia kali kesatu. Diam bagai sa-ribu kerna hati ta' mampu. Sunggoh indah sunggoh chetra kalau ta' sunggoh ta'kan ku kata. Aku jatoh kaseh padanya kali ke bintang bintang yang ta' berbilang yang ta' terkira. Panah sang Arjuna yang berpuloh-puloh tetap bisu lidah kelu terlipat sa-ribu kaca.

Beri idzin sudah diterima tapi hantarnya sampai entah kemana. Bukan kerna tiada paras rupanya tapi hilang bagaimana kerna ta' tahu besar kulit dan juga isinya. Siakap senohong pari dan bilis berlalu pantun akhirnya keakhir baris.

0 tulisan tambahan:

 
 
Copyright © Metafora Post Modernisme
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com